Tanggal 25 Maret 2013 Yabima Indonesia mengadakan pelatihan pengawetan pakan ternak yang digiling atau dipotong dengan menggunakan mesin giling yang merupakan bantuan pinjaman dari Yabima kepada Kelompok Tani Makmur di desa Purwo Kencono 2 Kecamatan Sekampung Udik, Lampung Timur. Bahan bakar mesin giling tersebut menggunakan bahan bakar solar. Pelatihan disampaikan oleh Ester Lestariningsih dari Yabima Indonesia dan Pak Satiman, seorang Peternak kambing Peranakan Etawa (PE) yang tinggal di desa Cempaka Nuban, Kecamatan Batang Hari Nuban, Lampung Timur. Tujuan dari pelatihan ini menambah pengetahuan anggota kelompok agar dapat dengan mudah menyediakan pakan ternak dan meminimalisir biaya pemeliharaan ternak. Pakan ternak tersebut diberikan untuk ternak sapi, kerbau, dan kambing. Ada beberapa cara pengawetan pakan ternak, diantaranya dengan cara pengeringan alami, dengan cara haylage yaitu pengawetan dengan penambahan biakan starter mikro rumen (misalnya: starbio, EM4 atau starter buatan sendiri yang berasal dari mikroba yang ada di rumen hewan), dan cara silase yaitu pengolahan yang berdasarkan proses cara membuat dan mempercepat keadaan hampa udara di tempat penyimpanan pakan. Pelatihan yang diberikan adalah pengawetan pakan dengan cara silase dan amoniasi jerami. Bahan pakan yang digiling dapat berupa dedaunan, singkong, rumput, lebon jagung, dan jerami hijau. Bahan-bahan tersebut dipotong-potong atau digiling dengan menggunakan mesin giling. Pada pengawetan pakan dengan cara silase bahan pengawet yang digunakan dapat berupa dedak padi, dedak jagung, tetes, dan ampas tahu dengan dosis 2% – 3% dari bahan hijauan atau jerami. Pada amoniasi jerami bahan pengawet yang di gunakan adalah urea yang dilarutkan dalam air dengan perbandingan campuran 10 kg jerami : 400 gr urea : 10 ltr air. Bahan hijauan atau jerami ditaburi atau dicampur dengan bahan pengawet secara merata, lalu masukkan campuran tersebut kedalam kantung plastik dan ikat ujung kantung dengan erat dan disimpan dalam gudang penyimpanan selama ± 7 hari, kemudian pakan siap diberikan kepada ternak. Tujuan campuran pakan tersebut di bungkus dalam kantung plastik untuk mempercepat keadaan hampa udara dan membuat suasana menjadi masam (pH 3,2 – 4,4) karena pada suasana tersebut bakteri pembusuk dan jamur dapat mati (proses ensilase) sehingga bahan pakan menjadi tahan lama. Pakan ternak akan tahan selama 6 bulan sampai 1 tahun jika plastik pembungkus pakan tersebut tidak bocor dan pakan disimpan dengan benar karena jika plastik pakannya bocor akan menyebabkan pakan ternak langsung membusuk.
Domisili saya di Padangratu,Lam-teng (GKSBS Padangratu). Penggemukan kambing sudah lama ada di daerah kami dan kini semakin tren (banyak peminat) termasuk saya juga sedang mencoba meski sedikit. Dampak dari tren tersebut orok kambing ( 12 – 15 kg ) semakin mahal dan sulit didapat. Selama ini Orok kambing yang beredar didapat dari agen yang katanya diimport dari pulau jawa. Hal ini mengakibatkan resiko kematian dan biaya perawatan awal (mimggu pertama) tinggi. Saya berharap YABIMA dapat mengembangkan ternak kambing dilingkungan yang sudah ada dan mulai melirik peluang yang ada diluar lingkungannya (seperti didaerah kami)dan juga dapat memberikan informasi yang dapat diakses seluas-luasnya. Siapa tau kami dapat bekerja sama dengan para peternak binaan YABIMA, atau kami yang dibina YABIMA. Salam… buat para peternak kambing.
Baik, kami usahakan pak. Terima kasih atas sarannya.
idealnya memang jika kita mempunyai usaha penggemukan/pembesaran, maka sebaiknya kita juga mempunyai usaha pembibitan/indukan ternaknya, selain untuk memenuhi sebagian ketersediaan bibit bakalan dari usaha kita juga untuk mengurangi cost biaya tinggi karena adaptasi bibit yang didatangkan dari luar.
kalau Bapak mau lebih jelas tentang pemeliharaan ternak kambing, kami persilahkan Bapak main-main ke Yabima.
Terima kasih. by Ester Lestariningsih
Saya tinggal di purworejo pasir sakti lampung timur 081331077449 mohon no hp yg bisa di hubungi saya mau bekerjasama.trim