Yayasan Bimbingan Mandiri (YABIMA) Metro, bekerja sama dengan Ikatan Pelopor Pertanian Organik (IPPOL) dan kelompok tani suka raja di desa jaya guna, 12 Februari 2013, membuat demplot percobaan padi apung organik dengan tujuan untuk memanfaaatkan lahan rawa yang secara geografis selalu tergenang air. Pak Sutarman ditunjuk sebagai penanggung jawab percobaan tersebut. Demplot percobaan berjumlah 6 demplot yang berukuran 6 m x 2 m yang dibuat dari batang bambu membentuk persegi panjang dan diberi jaring dengan media tanam serabut kelapa atau kulit buah kelapa yang telah kering dan lapuk dicampur dengan kompos. Lima demplot media tanam diberi pupuk organic dengan dosis yang sama sedangkan satu demplot tidak diberi pupuk yang digunakan sebagai control. Benih padi yang digunakan belum diketahui galurnya karena galur tersebut merupakan galur baru hasil persilangan yang dibuat oleh salah satu petani setempat. Pada saat tanam bibit berumur 10 Hss (Hari setelah semai) dengan jarak tanam yang digunakan 20 cm x 20 cm dengan satu bibit per lubang tanam. Perawatan tanaman dilakukan sama dengan tanaman padi pada umumnya, demikian untuk umur panen. Demplot tersebut akan dilakukan monitoring 2 minggu sekali oleh Yabima dan pengurus IPPOL untuk mengetahui perkembangan pertumbuhan dan masalah yang terjadi pada tanaman padi agar dapat mencari solusi yang terbaik. Harapan petani dan anggota IPPOL pada percobaan padi apung ini dapat menghasilkan produksi dan kualitas yang tinggi sehingga penanaman padi apung dapat menjadi alternative lain dalam memanfaatkan lahan yang ada dan dapat disosialisasikan pada daerah kawasan rawa.