Silahkan dibagikanShare on whatsapp
Whatsapp
Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter

Pertanian adalah salah satu bentuk hasil aktivitas berbudaya manusia. Atau dapat kita katakan bahwa dunia tani adalah produk kebudayaan manusia. Setiap budaya terkandung nilai-nilai yang hidup dan dihidupi oleh kelompok masyarakat tertentu. Bentuk dari suatu penghayatan akan nilai itu diantaranya adalah adat istiadat.

Teknologi pertanian merupakan bentuk tindakan rasional bertujuan. Ukurannya adalah: rasional, efisien dan efektif. Transformasi kultural melalui teknologi pertanian bermaksud membebaskan petani dari adat istiadat, tradisi, solidaritas dan kesetiaan pada kelompok. Apakah ini adalah pembebasan untuk kaum tani?

Nilai keselarasan merupakan nilai ekologis dalam dunia tani. Nilai ekologis tersebut mengejawantah dari mulai persiapan sampai dengan selesai, dari menyiapkan lahan sampai dengan panen. Tanpa petani tidak akan ada padi. Tanpa petani tidak akan ada pertanian. Pengendalian hama terpadu merupakan bentuk kearifan lokal para petani di masa lalu.

Budaya Petani padi

Dalam tradisi bercocoktanam padi, ada empat tahapan sebagai berikut :

  • Pengolahan tanah
  • Penanaman dan pemeliharaan
  • Panen
  • Pengolahan hasil tanaman

Dalam tradisinya, secara kultural digambarkan sebagai berikut :

  • Dumulur (benih padi mulai tumbuh).
  • Nglilir (daun mulai nampak)
  • Gumadhung (mulai nampak akan berisi padi)
  • Meteng (buah hampir berwujud padi)
  • Mecuti (mulai merunduk seperti cambuk)
  • Mratak (mulai mengeluarkan warna kuning)
  • Tumungkul (merunduk tanda berisi)
  • Mucuki (mulai berbuah di pucuk tangkai)
  • Mecuti (berbuah seperti cambuk)
  • Mbledug (padi yang sudah berbuah dan bunganya mulai hilang seperti debu)
  • Kumemping (berbuah seperti buah melinjo)
  • Kuning mratak (kuning merata)
  • Dudukan/anculan (hantu sawah)

Nilai Ekologis Pengendalian Hama Terpadu

Pengendalian hama terpadu (integrated pest management) merupakan sistem yang mengombinasikan beberapa metode pengendalian yang kompatibel untuk menekan perkembangan organisme pengganggu di bawah ambang ekonomis dengan pertimbangan ekologis dan toksikologis (Trimuti Habazar, dkk ; 2000). Metode ini menggunakan mahkluk hidup untuk membatasi populasi Organisme Pengganggu Tanaman (OPT), dan memetakan potensi musuh alami dan pelindung OPT. Petani di masa lalu telah mengenal OPT tersebut. Mereka mengatasi masalah OPT dengan memanfaatkan berbagai bahan alami/natural.

Pengendalian Hama Terpadu Sebagai Warisan Local Wisdom di Masa Lalu

Bersih desa. Tradisi ini dilakukan setelah para petani panen padi. Bersih desa ini dilakukan secara serempak. Masyarakat membersihkan semua saluran air, mata ir, makam, tanggul, dan rerumputan. Bersih desa merupakan bentuk pengendalian hama terpadu yang bertujuan untuk mengendalikan hama/OPT yang membutuhkan inang utama tanaman padi.

Tanam serempak dan pergiliran tanam sesuai dengan pranoto mongso. Penanaman padi dilaksanakan relatif serempak dan diselingi masa bero yang bertujuan untuk memutus siklus OPT tertentu.

Menggunakan pupuk kandang atau kompos serta menggunakan pestisida nabati.

Keberagaman varietas. Teknologi pertanian telah merubah sedemikian rupa sehingga yang terjadi adalah penyeragaman. Dan penyeragaman ini terjadi (dibuat terjadi) karena pada akhirnya terjadi kelangkaan, bahkan hilangnya bibit lokal.

Spiritualitas Petani Dalam Pranoto Mongso

Pranoto mongso adalah sebgai kebijakan alam (Shindunata). Dalam pranoto mongso tersebut tersimpan pengalaman manusia yang bersahabat dengan alam. Alam bukanlah sebagai lawan yang harus ditaklukkan tetapi sebagai teman yang harus dicintai. Petani, dengan pranoto mongsonya, mengenal sifat dan watak manusia. Petani meng-irama-kan hidupnya dalam siklus alam.

Pranoto Mongso Sebagai Ibu Bumi

Bumi tidak diperlakukan sebagai obyek, tetapi subyek, sebagai sudara karena dalam pranoto mongso, manusia tidak lepas dari bumi. Menjadi manusia berarti Menjadi Manusia yang Membumi.

Diskusi tentang Petani dan Spiritualitas Ekologis

___

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*