Ini adalah bagian kedua dari Training of Trainer yang diselenggarakan oleh Yabima Indonesia. Bagian kedua artinya bahwa ToT ini diikuti oleh perwakilan petani dari 4 desa, yaitu desa Kedaton Lampung Timur, desa Rama Nirwana Lampung Tengah, desa Purwokencono Lampung Timur dan desa Kemuning Jaya OKU Timur. untuk dua desa pertama, Kedaton dan Rama Nirwana sudah dilaksanakan pada tanggal 29-30 Maret 2021 yang lalu.
Bersama Petani Kita Rawat Bumi: TOT Fasilitator Komunitas Untuk Petani Bagian I
... misi yang menghidupi Yabima Indonesia tentang “menjadi Kawan bagi semua ciptaan tidak mungkin dikendorkan”. Justru Yabima Indonesia harus semakin mempertajam perkawanan ditengah-tengah situasi yang semakin sulit seperti ini.
Dalam masa Pandemi Virus Corona yang terjadi sampai saat ini sangat mempengaruhi Yabima Indonesia dalam penerapan program-programnya bersama Komunitas. Setiap program harus disandingkan dengan ketetapan pemerintah tentang protokol kesehatanya. Sedangkan misi yang menghidupi Yabima Indonesia tentang “menjadi Kawan bagi semua ciptaan tidak mungkin dikendorkan”. Justru Yabima Indonesia harus semakin mempertajam perkawanan ditengah-tengah situasi yang semakin sulit seperti ini.
Yabima Indonesia kembali mengadakan pelatihan ToT Fasilitaor Komunitas untuk Petani gelombang II, Pelatihan ini dilaksanaka selama 2 hari di Metro –Lampung, Tanggal 9-10 April 2021. Pelatihan ToT Komunitas Fasilitator bagi Petani kepesertanya Perwakilan dari Desa Purwo Kencono, Sekampung Udik Lampung Timur dan dari Desa Kemuning Jaya, Budi Luhur, Karang Manik, Keli Rejo kec.Belitang, OKU Timur Sumatera Selatan. Masih dengan semangat perkawanan yang dihidupi oleh Yabima Indonesia, pelatihan ini juga sedang membangun perkawanan dengan semua pihak supaya setelah selesai Pelatihan Peserta kembali ke Komunitanya. Peserta yang sudah berproses bersama di Yabima Indonesia akan tinggal bersama dengan Komunitas , belajar dari komunitas, membuat rencana bersama komunitas dengan mengedepankan nilai-nilai dan kebudayaan lokal.
“Modernisasi pertanian yang lebih dikenal dengan Revolusi Hijau bukan sebuah kebijakan yang buruk tetapi kalau kita lihat dan rasakan Revolusi Hijau masih meninggalkan banyak permasalahan bagi petani”
ToT Fasilitator Komunitas bagi petani yang diselenggarakan selama 2 hari difasilitasi oleh Tim Yabima Indonesia. Tim Yabima Indonesia membagikan pengalamannya kepada peserta dalam melakukan pengorganisasian petani, petani berorganisasi menjadi sangat penting bukan dalam rangka mendapatkan bantuan dari pihak-pihak terkait, melainkan menyatukan nilai, budaya yang memudar karena modernisasi. Modernisasi pertanian yang lebih dikenal dengan Revolusi Hijau bukan sebuah kebijakan yang buruk tetapi kalau kita lihat dan rasakan Revolusi Hijau masih meninggalkan banyak permasalahan bagi petani. Tinginya pemakaian Kimia Sintetis yang dilakukan petani mengakibatkan kondisi alam semakin tidak seimbang .
Di sinalah peran Yabima Indonesia dalam membangun perkawanan, bersama dengan Komunitas dan Masyarakat tani untuk melihat kondisi yang menyekitari kehidupan petani, seruan untuk bertani secara alami dan berkelanjutan menjadi semangat sekaligus menjadi tantangan Yabima Indonesia dalam menjawab misi pelayananya yang dimandatkan oleh GKSBS. (ms)