Silahkan dibagikanShare on whatsapp
Whatsapp
Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter

Nilai asketis adalah salah satu nilai yang selama ini menjadi tiang penyangga pelayanan Yabima Indonesia. Refleksi asketisme untuk berbagi ini menjadi tema renungan dalam rangka ulang tahun Yabima Indonesia yang ke-31. Pdt. Eko Nugroho, S.Si secara live secara virtual dari Yogyakarta mengajak kita semua untuk menyemai kembali nilai asketis ini dalam hati kita masing-masing sehingga mampu menggerakkan Yabima dalam semangat nilai-nilai yang menghidupinya.

Renungan reflektif yang dibawakan secara virtual oleh Pdt. Eko Nugroho, S.Si

Dalam renungan reflektifnya, Pdt. Eko menyebutkan lebih lanjut bahwa Asketis adalah latihan, pertarakan sebagai gaya hidup yang bercirikan laku berpantang kenikmatan indria demi mewujudkan maksud-maksud rohani. Ketika berkekurangan menjadi berkelimpahan, yaitu berkelimpahan untuk memberi.

Tuhan menciptakan segala sesuatu tepat pada waktunya. Tuhan berkarya dalam suatu pola. Ia menata dalam rangkaian waktu. Asketis merupakan gaya hidup yang senantia menempatkan pengharapannya pada Tuhan, berani sengsara, berani ditinggalkan, berani miskin agar yang lain hidup dalam pengharapan dan berkelimpahan. Bukan soal berapa banyak yang kita lakukan dan kita berikan, tetapi soal bagaimana kita setia atas panggilan kita.

Pdt. A.T. Haryanto memberikan sambutan dan harapan untuk Yabima

Pdt. Alexius Tri Haryanto, mewakili Majelis Pimpinan Sinode GKSBS, dalam sambutan singkatnya menyampaikan harapannya agar pelayanan Yabima Indonesia ke depan bisa menjangkau Sumatera Bagian Selatan secara lebih luas. “Sebagai lembaga gereja yang mengemban misi diakonia transformatif, kiranya bisa menjangkau provinsi lain di Sumbagsel ini”.

Makan bersama di Rumah Kawan dengan menu yang disiapkan oleh masing-masing kawan
 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*