“Memberdayakan Asset Desa untuk Kesejahteraan Masyarakat” adalah tema lokalatih yang diadakan di Belitang II-OKU Timur pada tanggal 1-2 November 2018 ini. Diselenggarakan atas kerjasama YABIMA INDONESIA dengan GKSBS Kelirejo, Belitang – Sumatera Selatan. Lokalatih ini diikuti oleh 17 orang peserta yang diharapkan akan menjadi kader yang memiliki pemahaman, kemampuan dan ketrampilan untuk:
- Membuat pemetaan partisipatif desa.
- Membuat perencanaan partisipatif desa.
- Membentuk kelompok kerja pemetaan partisipatif desa untuk membangun desa.
Kebergantungan petani terhadap faktor-faktor eksternal dalam melakukan usaha produksi pertanian merupakan salah satu hal yang sering ditemui di desa. Kebutuhan petani terhadap pupuk sintetis kimia, bibit, maupun pestisida menjadi salah satu bentuk kebergantungan tersebut. Selain dari pada itu, kontrol atau kendali petani terhadap hasil produksinya begitu lemah. Salah satu dari hasil temuan dalam pelatihan pemetaan ini adalah kontrol terhadap harga. Petani tidak berdaya untuk menentukan harga yang adil untuk hasil usaha pertaniannya. Pada pihak lain, desa dibanjiri oleh berbagai produk hasil industri di perkotaan. Sangat bertolak belakang dengan sumber daya yang ada di desa. Desa yang sebenarnya melimpah dengan sumberdaya alam, akan tetapi kebutuhan-kebutuhan justru dipenuni oleh kota.
Pelatihan Pemetaan partisipatif ini merupakan bentuk pelatihan yang bertujuan untuk membekali para petani desa untuk melakukan pemetaan sederhana guna mengembangkan pertanian yang berkelanjutan di desa. Menurut Sdr. Suprapto Adi, salah satu perserta pelatihan ini, pelatihan dapat membekali kami dalam melakukan pemetaan secara teliti, dan yang paling penting,menurutnya, pelatihan pemetaan ini adalah semangat partisipasinya, dengan melibatkan banyak orang.