Silahkan dibagikanShare on whatsapp
Whatsapp
Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Dalam rangka belajar mengenai strategi mengembangkan pasar produk pertanian organik, Yabima Indonesia mengutus stafnya untuk melakukan kunjungan kerja dalam rangka peningkatan kapasitas dalam pemasaran produk organik ke Yayasan Trukajaya Salatiga-Jawa Tengah pada 15-20 April 2018. Yabima Indonesia melihat bahwa menjadi tidak realistis jika pengembangan pertanian organik tanpa melakukan strategi pengembangan pasar.
Pemberdayaan para petani yang dilakukan oleh Yabima Indonesia berfokus pada pengembangan pertanian organik. Pilihan ini dipahami bukanlah tujuan akhir dari proses pendampingan pengembangan pertanian organik, tetapi sebagai alat yang dapat digunakan oleh petani untuk memperjuangkan hak-hak sebagai petani di Indonesia dimana petani mendapatkan harga yang adil.
Proses produksi pertanian organik tidak hanya soal bagaimana menghasilkan produknya saja. Di samping memenuhi kebutuhan pangan keluarga petani, hasil produksi pertanian juga dipasarkan untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat. Apakah petani akan mendapatkan harga yang berbeda dengan produk yang sama di pasar? Pertanyaan selanjutnya, adalah bagaimana mewujudkan harga yang adil ? Selain dari pertanyaan etis mengenai harga yang adil, pertanyaan yang muncul kemudian, adalah bagaimana memasarkan produk pertanian organik, dan bagaimana menjaga keberlanjutan pasar tersebut?
Menjawab pergumulan-pergumulan tersebut membuat Yabima perlu meningkatkan kapasitas diri. Dalam kunjungan ini staf mendalami bagaimana membangun Sistem Manajerial Pemasaran Produk Organik, diantaranya praktek dan pengamatan packing, kerjasama pemasaran produk ke supermarket, hingga perhitungan usaha produk organik yang sudah deikerjakan oleh Warung Hijau-Yayasan Trukajaya Salatiga. Kegiatan ini sekaligus membangun jaringan pasar dengan Aliansi Organis Indonesia (AOI) dan beberapa NGO lain yang konsen pada isu ini. Dari pertemuan ini, Yabima masuk ke dalam skema jaringan pemasaran bersama AOI dan 5 NGO/Kelp lain yaitu Lesman-Boyolali, Trukajaya-Salatiga, AOF Bogor, STIN HPS Boyolali, dan Pangudi Bugo Boyolali.
By Fintria H.
 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*