Tuhan mengutus kita ke dalam dunia, bawa pelita kepada yang gelap. Meski dihina serta dilanda duka, harus melayani dengan sepenuh…
Tuhan mengutus kita ke dalam dunia, untuk yang miskin dan lapar berkeluh…
Tuhan mengutus kita ke dalam dunia, untuk melawat orang terbelenggu…
Demikian cuplikan syair lagu dari PKJ 185 yang dinyanyikan bersama.
Hari ini, Yabima Indonesia tepat berumur 28 tahun. Kebaktian syukur dan pemotongan nasi tumpeng dilaksanakan di meeting room kantor Sinode GKSBS.
Pdt. Theofilus Agus Rohadi mengingatkan kita, dalam kotbah beliau, tentang spirit pelayanan. Dengan membaca perikop dari Injil Lukas 7:1-10 tentang seorang perwira tinggi yang tetap memiliki penghargaan kepada anak buahnya. Membangun kepedulian dan sikapnya yang rendah hati di hadapan Yesus.
Yabima sudah 28 tahun membawa kabar sukacita, mendampingi orang-orang tertindas. Mendampingi petani-petani dan masyarakat kecil sebagai teman dan sahabat. Yabima Indonesia telah memberi hatinya sehingga menjadi peduli untuk menghadirkan damai dan sukacita.
Kebaktian syukur ulang tahun Yabima Indonesia ini ditutup dengan pemotongan tumpeng oleh direktur Yabima, Grace Purwo Nugroho, dan dilanjutkan dengan makan bersama staff Yabima dan Kantor Sinode GKSBS.
*reporter dan editor : harj