Silahkan dibagikanShare on whatsapp
Whatsapp
Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter

Pertemuan Study Impact di Kantor Yabima

Yabima Indonesia adalah lembaga pelayanan yang didirikan oleh GKSBS yang mempunyai maksud dan tujuan untuk menjangkau pelayanan masyarakat yang lebih luas. Yabima Indonesia telah mengerjakan beberapa program berdasarkan visi dan misi Yabima untuk tahun 2014 sampai dengan tahun 2016. Dalam rangka untuk mengukur sejauh mana lembaga berdampak atau tidak adalah dengan melakukan evaluasi dampak.

Di bidang program pengembangan pertanian organik. Semenjak tahun 2014 sampai dengan tahun 2016, Yabima Indonesia melanjutkan program pemberdayaan untuk masyarakat petani di Desa Purwo Kencono, Kecamatan Sekampung Udik, Kabupaten Lampung Timur. Melalui program Yabima Indonesia tersebut, diharapkan agar para petani pertanian organik purwokencana mampu menghasilkan income untuk keluarganya dan dapat menjadi contoh bagi koumunitas-komunitas lainnya di Lampung.

 

Study Impact di Kantor Yabima

Di bidang pemberdayaan pemimpin untuk diakonia transformatif. Melalui program ini diharapkan ada kader kepemimpinan baru GKSBS untuk sinode dan jemaat dipersiapkan untuk fokus melanjutkan diakonia transformatif. Para kader pemimpin GKSBS dikuatkan dalam kemampuan menyusun perencanaan strategi maupun pengorganisasiannya.

Di bidang pembangunan perdamaian. Melihat konteks secara umum Sumatera Bagian Selatan yang sangat majemuk, dari mulai agama, keyakinan sampai dengansuku bangsa yang jika tidak secara sadar dikelola keberagaman secara apresiatif, maka akan menjadi salah satu penyebab konflik sosial di tengah-tengah kehidupan masyarakat Sumatera Bagian Selatan. Tidak hanya itu saja, konfik akibat ketidakadilan akses sumber agraria pun juga menjadi bagian dari realitas di Sumatera Bagian Selatan. Melalui program pembangunan perdamaian, Yabima Indonesia berharap melalui program ini jumlah konflik kekerasan antara orang-orang berbeda agama atau etnis berkurang.

Study Impact di lapangan

Melalui proses evaluasi ini Yabima Indonesia akan dapat melihat, yang pertama, adalah relevansi program. Melalui program-program yang dikerjakan apakah memang menjawab kebutuhan masyarakat. Kedua, efektifitasnya. Apakah program-program tersebut dilakukan dengan cara yang tepat sesuai dengan apa yang sungguh menjadi kebutuhan masyarakat. Ketiga, efisiensi. Apakah program dikerjakan dengan cara yang benar dari mulai perencanaan sampai dengan pembiayaannya. Keempat, keberlanjutannya. Apakah program Yabima Indonesia tetap akan berjalan ketika program berhenti dan atau bentuk keberlanjutan yang dapat dimungkinkan. Kelima, adalah dampak. Yabima Indonesia dapat melihat apakah capaian program memiliki dampak.  Keenam, adalah transparansi. Tentu saja ini penting, karena terkait dengan kepercayaan. Melaluinya Yabima Indonesia dapat melihat sejauh mana transparansi keuangan yang digunakan. Ketujuh, akuntabilitas. Apakah memang Yabima Indonesia adalah lembaga yang dapat dipercaya. Artinya dapat mempertanggungjawabkan semua sumber daya yang ada yang digunakan untuk membiaya program kerja. Terakhir, bagaimana Yabima Indonesia membangun partisipasi dan keterlibatan perempuan dalam pelaksanaan program-progamnya

 

Study Impact di lapangan

Melalui impact evaluation ini diharapkan Yabima Indonesia mendapatkan lesson learned yang akan menolong Yabima Indonesia untuk meningkatkan pelayanannya di Sumatera Bagian Selatan. Tujuan dari evaluasi dampak ini, dengan melihat tujuan dari evaluasi di atas,  adalah sebagai berikut:

  1. Mengidentifikasi sejauh mana relevansi program Yabima Indonesia.
  2. Mengidentifikasi sejauh mana efektifitas program dan pilihan strategi-strategi Yabima Indonesia.
  3. Mengidentifikasi sejauh mana efisiensi program Yabima Indonesia.
  4. Mengidentifikasi sejaumana keberlanjutan program Yabima Indonesia.
  5. Mengidentifikasi sejauh mana dampak program Yabima Indonesia.
  6. Mengidentifikasi sejauh mana transparansi Yabima Indonesia dalam pengelolaan sumber daya yang ada.
  7. Mengidentifikasi sejauh mana tingkat partisipasi perempuan dalam program Yabima Indonesia.

 

Study Impact di lapangan

Ada beberapa teknik pengumpulan informasi yang dilakukan yaitu:

  • Konsultasi:Time Evaluasi melakukan sesi konsultasi tentang TOR evaluasi dan termasuk sesi konsultasi dengan pemangku kepentingan utama dalam proses untuk mengangkat isu-isu, interpretasi, mengeksplorasi konsep-konsep dan merumuskan pendapat.
  • Review Dokumen: Tim Evaluasi akan melakukan kajian terhadap dokumen yang sudah dihasilkan oleh Yabima.
  • Wawancara Badan Pengurus& MPS: Tim Evauasi melakukan mewawancara dan diskusi dengan Badan Pengurus dan Majelis Pekerja Sinode Yabima untuk memberikan informasi umum, desain, pelaksanaan proyek ini, dan outcome 1 yang menjadi ranah dari Badan Pengurus.
  • Observasi Lapangan:Tim Evaluasi melakukan pengamatan dan wawancara dengan stakeholder pelaksana dan penerima manfaat langsung.
  • Wawancara Mendalam: Tim Evaluasi mengembangkan dan menggunakan pertanyaan terstruktur sederhana dalam bahasa Indonesia untuk aktor pelaksana langsung, misalnya penerima manfaat dan stakeholder yang relevan. Tujuan dari wawancara adalah untuk mengeksplorasi pendapat para pemangku kepentingan pada pelaksanaan proyek, prestasi, kendala dan strategi keberlanjutan yang dikembangkan oleh proyek.
  • Focus Group Discussion: Tim Evaluasi memfasilitasi FGD yang dikelompokkan atas kelompok koperasi dan kelomok tani. Ada beberapa output dari FGD yaitu pemetaan kondisi sebelum dan sesudah proyek dan rating terhadap kegiatan yang dilakukan proyek.

 

Stud Impac di lapangan

Evaluasi akan mengkategorikan data dalam kelompok capaian yang baik dan capaian yang perlu diperbaiki. Masing-masing capaian akan dianalisis lebih jauh faktor-faktor internal (organizational)[1] yang mengakibatkan capaian tersebut. Pada dasarnya rekomendasi akan ditujukan kepada upaya perbaikan faktor-faktor internal yang belum berjalan dengan baik.

 

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*